MOUNTAIN VIEW--Spekulasi besar yang menyertai perjalanan Twitter dalam pencarian bentuk bisnis, menuju haluan baru. Sebuah laporan tak terkonfirmasi menyatakan layanan mikrobloging tersebut tengah dalam pembicaraan dengan pemain kelas berat, Microsoft dan Google untuk menegosiasikan kesepakatan memisah penggalian data.
Esensi gagasan adalah sebuah pencarian yang terikat satu sama lain. Dalam proposal, Twitter akan memberi lisensi konten tweet-tweet mereka ke salah satu atau kedua perusahaan, agar mereka dapat menginformasikan hasil pencarian pada publik, demikian menurut laporan dari blog AllThingsD, mengutip dari 'para sumber yang paham dengan situasi tersebut.

Jika rumor benar, kesepakatan akan memberi sumber pendapatan alternatif bagi Twitter, sesuatu yang telah diproyeksikan oleh para analis dan perusahaan itu sendiri. Twitter telah menunda kemungkinan pemasangan iklan ke situsnya. Alih-alih, perusahaan itu lebih lantang menyerukan penjualan beberapa bentuk layanan premium kepada pengguna korporat.

Gagasan memanen tweet--ekspresi ketertarikan atau opini paling kini para pengguna Web--demi menyajikan hasil lebih real time kepada mesin pencari, terlihat sebagai langkah sangat besar dalam kaitan waktu.

Bagi Microsoft dan Google, data pengguna masif yang dimiliki Twitter dapat menjadi aset berharga dalam duel mereka atas pencarian.

Pasar, tentu, masih didominasi oleh Google. Meskipun, Microsoft tidak malu untuk terjun dalam berkompetisi berdasar bukti terbaru, raksasa besutan Bill Gates itu menggandeng Yahoo dalam mesin pencarian.

Diskusi dengan Twitter juga dilaporkan pasti akan mengikutkan aliran arus dana dari hasil layanan pencarian berdasar pengindeksan tweet pengguna milik Twitter ke pemula, Microsoft, yang belum mendapat keuntungan dari mesin pencarinya.

Kesepakatan tersebut digambarkan tidak terikat waktu dan tidak eksklusif. Para perusahaan menolak memberi konfirmasi atas laporan tersebut.

Bulan lalu, Twitter memastikan tahap pembukuan keuangan terbaru menghargai perusahaan sebesar 1 Milyar Dolar AS. internetnews/itz
By Republika Newsroom